Berita

Waspadai Konjungtivitis, Infeksi Mata yang Sering Dianggap Sepele
Humas - 14 June 2025Jember – Konjungtivitis atau dikenal sebagai
"mata merah" merupakan salah satu masalah mata yang cukup sering
dijumpai di masyarakat. Kondisi ini merupakan peradangan atau infeksi pada
konjungtiva, yaitu lapisan tipis dan bening yang melapisi bagian dalam kelopak
mata dan permukaan bola mata.
Menurut dr. Bimanda Rizki Nurhidayat, Sp.M., M.Ked.Klin, penyebab utama
konjungtivitis adalah infeksi virus, meskipun bisa juga disebabkan oleh
bakteri, alergi, maupun iritasi. “Infeksi virus seperti adenovirus merupakan
penyebab terbanyak. Namun, ada juga kasus yang disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus
pneumoniae dan Staphylococcus aureus, atau
karena alergi terhadap debu, serbuk sari, maupun kosmetik,” jelasnya.
Gejala konjungtivitis yang umum dirasakan antara lain mata merah, gatal,
berair, terasa perih atau panas, serta munculnya kotoran mata yang berwarna
kuning, kehijauan, atau putih. “Jika mengalami gejala tersebut, sebaiknya tidak
dianggap sepele, karena sebagian besar jenis konjungtivitis, terutama yang
disebabkan oleh infeksi, bersifat menular,” tegas dr. Bimanda.
Ia menambahkan, penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan
cairan mata penderita, menyentuh benda yang telah terkontaminasi, atau berbagi
barang pribadi seperti handuk dan kosmetik. Oleh karena itu, pencegahan menjadi
hal penting, seperti menjaga kebersihan tangan, tidak menyentuh mata secara
sembarangan, serta tidak berbagi barang pribadi.
Untuk pengobatan, dr. Bimanda menjelaskan bahwa pengobatan disesuaikan dengan penyebabnya. “Konjungtivitis bakteri diobati dengan antibiotik, alergi dengan obat antialergi, sedangkan konjungtivitis virus biasanya akan sembuh sendiri. Namun, untuk meredakan gejala bisa digunakan air mata buatan atau kompres hangat,” ujarnya.
Masyarakat juga dihimbau segera memeriksakan diri ke dokter jika muncul gejala yang lebih berat seperti penglihatan kabur, mata sangat nyeri, bengkak, atau sensitif terhadap cahaya. “Jangan tunda periksa ke dokter mata jika ada gejala-gejala tersebut, agar bisa ditangani dengan tepat,” pungkas dr. Bimanda.
Berita Lainnya

Waspada Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala, Risiko, dan Cara Pencegahannya
Humas - 20 May 2025
Kenali Masalah Penglihatan Jarak Jauh Akibat Kelainan Lengkungan Kornea dan Lensa Mata
Humas - 11 February 2025
RSU Unmuh Jember dan PMI Kabupaten Jember Jalin Kerja Sama melalui Penandatanganan MoU
Humas - 23 November 2024
RSU Universitas Muhammadiyah Jember Hadir di BRI Sporttacular 2024 Cluster Bromo untuk Karyawan BRI Se-Tapal Kuda
Humas - 05 November 2024